Akibat Pelanggaran Aturan atau Tata Tertib – Apabila membahas tentang akibat pelanggaran aturan atau tata tertib yang ada di lingkungan kita, kira-kira apa jawabanmu? Apakah hanya sekadar mendapatkan sanksi hukum maupun sanksi sosial saja? Jika demikian, maka jawabanmu sudah benar kok!
Dilansir dari kompas.com, yang mana mengutip dari buku berjudul Dasar-Dasar Ilmu Hukum: Memahami Hukum Sejak Dini (2021) karya Dominikus Rato, tata tertib atau aturan di suatu lingkungan memang sengaja diciptakan oleh masyarakat setempat dan bersifat mengikat. Artinya, tata tertib atau aturan tersebut akan “memaksa” setiap orang untuk mentaatinya.
Lantas, bagaimana jika kita melanggarnya? Kira-kira apa saja ya akibat pelanggaran aturan atau tata tata tertib tersebut? Yuk, simak ulasannya berikut ini!
- Membuat orang lain merasa resah.
- Terkena sanksi sosial seperti dikucilkan masyarakat.
- Terkena sanksi hukum seperti hukum pidana maupun hukum denda uang.
- Menimbulkan percekcokan dengan orang lain.
- Berpeluang membahayakan orang lain.
- Dimarahi orang lain dan membuat diri kita malu.
- Mendapat teguran dari orang lain.
- Kondisi lingkungan menjadi kurang nyaman.
- Dianggap sebagai orang problematik oleh masyarakat setempat.
- Dicemooh orang lain.
Apa Faktor Penyebab Terjadinya Pelanggaran Aturan atau Tata Tertib?
Pelanggaran aturan atau tata tertib nyatanya tidak hanya terjadi di lingkungan masyarakat sosial saja, tetapi juga di sekolah maupun di kantor. Pelanggaran aturan tersebut secara tidak langsung akan menyebabkan kondisi menjadi tidak kondusif sehingga sangat diperlukan adanya ketegasan dalam hukumnya. Setidaknya ada 2 faktor penyebab terjadinya pelanggaran aturan atau tata tertib ini, yakni:
-
Faktor Internal
Pada faktor yang datang dari dalam diri setiap individu ini dapat dipengaruhi oleh rasa malas yang muncul di dalam diri sendiri. Tidak hanya itu saja, kurangnya rasa tanggung jawab dan bahkan keinginan mencari perhatian pun turut menjadi penyebab pelanggaran aturan.
-
Faktor Eksternal
Faktor selanjutnya berasal dari pengaruh lingkungan sosial maupun keluarga. Jika pelanggaran aturan atau tata tertib ini dilakukan oleh remaja, biasanya dikarenakan kurang perhatian dari orang tua. Tidak hanya itu saja, situasi broken home baik orang tua yang bercerai maupun hidup terpisah pun turut menjadi penyebabnya.
Apakah Perilaku Pelanggaran Aturan Itu Bawaan Lahir?
Perlu diketahui bahwa perilaku pelanggaran tata tertib itu bukanlah bawaan dari lahir. FYI, terdapat suatu teori tabularasa yang menyatakan bahwa manusia itu lahir bagaikan kertas putih kosong, “coretan” apapun pada kertas putih kosong tersebut justru diciptakan oleh keadaan lingkungan yang mempengaruhinya.
Nah, disinilah pendidikan berperan besar dalam mengajari manusia untuk tetap disiplin, khususnya dengan tidak merugikan orang lain. Seorang anak dikatakan sudah memiliki kedisiplinan apabila dirinya berperilaku sesuai dengan pola tingkah laku yang baik. Mengingat definisi baik dan buruk itu dalam peradaban manusia itu berkaitan dengan nilai moral.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa disiplin itu bukanlah faktor bawaan dari setiap individu, tetapi adanya dorongan dari lingkungan lah yang menciptakannya menjadi sosok yang disiplin atau tidak disiplin.
Omong-omong soal disiplin, ternyata hal itu sangat dipengaruhi oleh faktor pendidikan. Faktor pendidikan tersebut tidak harus berupa pendidikan formal (sekolah) saja kok, tetapi juga pengalaman dari keluarga maupun teman-teman di tempat tinggalnya. Itulah mengapa, banyak orang yang berkata bahwa lingkungan sangat berdampak besar pada pola pikir dan perilakumu saat dewasa kelak.
Nah, jika kamu masih sering melihat ada anak-anak maupun remaja yang kurang disiplin, lebih baik dinasihati dengan kata-kata yang positif. Jangan langsung dimarahi dan dicaci maki ya…
Sumber:
https://repository.uksw.edu/bitstream/123456789/12677/2/T1_132011049_BAB%20II.pdf